Rabu 21 Mei 2014 usai waktu dhuhur, full day school KB, TK Permata Islam mengadakan kunjungan intrepreneur. Sejumlah 8 santri dan 4 asatidzah melakukan kunjungan ke lokasi ternah ayam petelur milik Bapak Catur di dusun Dukuh Blok I Ngestiharjo Wates Kulonprogo. Kunjungan intrepreneur ini diadakan sesuai dengan program full day school Permata Islam guna menumbuhkan rasa kewirausahaan sejak dini disamping memupuk ketauhidan. Bapak Kamidi selaku pimpinan Yayasan Permata Islam mengajak para santri untuk berwawancara dengan Bapak Catur mengenai usaha ternak ayam petelur.
Ternak ayam petelur milik Bapak Catur menjadi tujuan kunjungan kali ini karena selain memiliki hubungan sebagai wali salah satu santri juga memiliki usaha yang bisa dijadikan contoh sekaligus sarana rekreatif bagi santri. Usaha yang digeluti oleh Bapak Catur ini sudah berjalan selama satu tahun dengan jumlah ayam pada saat ini mencapai 600 ekor. Ditengah diskusi ringan mengenai usaha ini Bapak Catur mengisahkan suka duka selama beternak ayam petelur. Ketidakpastian harga produksi dan harga jual menjadikan tantangan tersendiri bagi beliau untuk semakin meningkatkan kualitas telur ayam. Beliau mendatangkan bibit ayam dari Surabaya. Bibit ayam tersebut miliki kisaran umur rata-rata 13 minggu dengan harga 44.000 per ekor. Beliau menyediakan pakan ayam berupa konsentrat, jagung, dan bekatul. Ayam-ayam tersebut baru bisa menghasilkan telur setelah 18 minggu. Setiap harinya satu ekor ayam menghasilkan satu butir telur. Telur yang dihasilkan tentu saja tidak seluruhnya dalam kondisi baik. Beberapa telur yang rusak atau tidak sempurna biasanya dijadikan konsumsi keluarga atau dijual dengan harga rendah. Untuk pemasaran telur, Bapak Catur bekerjasama dengan SALAMART minimarket milik teman beliau Bapak Salamun yang beralamat di Dalangan Tawangsari. Seluruh proses produksi dilakukan oleh Bapak Catur sendiri karena sampai saat ini belum ada tenaga kerja lain. Sebagai upaya menjaga kualitas, Bapak Catur juga memperhatikan perawatan kandang, baik itu desain yang ideal, sirkulasi udara, maupun kebersihan.
Usai berdiskusi ringan dengan Bapak Catur, para santri dengan antusias melihat dari dekat seperti apa ternak ayam petelur. Beberapa santri tampak asik mengamati ratusan ayam dan telur di dalam kandang. Dengan adanya kunjungan ini, santri diajak untuk mengenal lingkungan dan juga menumbuhkan jiwa intrepreneur.
Rinda Putri Meilantika, S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar