AKTA NOTARIS: Nomor 08, Tanggal 27 November 2012 RA.CHANDRA DEWI KUSUMAWATI,SH Informasi Pendaftaran Hub.0878 384 63732

Senin, 12 November 2012

SEBAB-SEBAB KELEMAHAN UMAT ISLAM DAN SOLUSINYA


Islam adalah agama yang sangat tinggi, yang tidak ada satupun agama yang dapat mengatasi ketinggian Islam, sebagaimana firman Allah ‘Azza wa Jalla,
              

Dialah yang telah mengutus RasulNya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkanNya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai”.( QS. At-Taubah : 33).
Dan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda :” Islam itu tinggi dan tidak ada yang dapat mengatasi ketinggian Islam “ (HR. Daaruquthni no. 3578 dengan sanad hasan).
Sehingga, jika seseorang memeluk Islam ini dengan benar sesuai dengan apa yang telah Allah syari’atkan melalui lisan Nabi-Nya yang mulia, melainkan Allah akan meninggikan dan memuliakannya di dunia dan akherat. Inilah janji Allah yang telah ditegaskan di dalam kitab-Nya yang mulia.
                                        
. “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan aku. dan Barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik”.(QS. An-Nur : 55).
Oleh karena itu kaum muslimin pada hari ini tidak dapat menjadi wakil dari Islam, akan tetapi keadaan kaum muslimin pada hari ini sebagaimana yang telah dikatakan oleh seorang Imam Ahlus Sunnah pada abad ini yaitu Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimallahu Ta’ala :” Tidak patut kita bandingkan Islam dengan keadaan kaum muslimin pada hari ini, karena sesungguhnya kaum muslimin pada hari ini, mereka telah melalaikan begitu bnyak perkara (meninggalkan perintah) dan mengerjakan larangan-larangan yang besar. Sehingga seakan-akan orang yang hidup diantara mereka di sebagian dari negeri-negeri Islam, dia hidup di udara (yakni di lingkungannya) yang bukan Islami”.
Kondisi umat Islam digambarkan oleh beberapa hadits-hadits Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam, diantaranya sebagai berikut:

  1. Kondisi Al-Wahn.
Dari Tsauban radhiyallahu’anhu, ia berkata,”Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Nyaris orang-orang kafir menyerbu dan membinasakan kalian, seperti halnya orang-orang yang menyerbu makanan di atas piring. “Seseorang berkata, “ Apakah karena sedikitnya kami waktu itu?” Beliau bersabda, “Bahkan kalian waktu itu banyak sekali, tetapi kamu seperti buih diatas air. Dan Allah mencabut rasa takut musuh-musuhmu terhadap kalian serta menjangkitkan di dalam hatimu penyakit wahn”. Seseorang bertanya,”Apakah wahn itu?” Beliau menjawab,” Cinta dunia dan takut mati.” (HR. Ahmad, Al Baihaqi, Abu Dawud no. 3745 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, ia berkata :” Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Apabila kamu berjual beli secara ‘inah (jual beli dengan cara riba), dan kamu memegang ekor-ekor sapi, dan kamu senang dengan tanaman-tanaman kamu, dan kamu meninggalkan jihad, pasti Allah akan memberikan kepada kamu kehinaan, dan Dia tidak akan mencabut kehinaan itu dari kamu sampai kamu kembali kepada Agama kamu” (HR. Abu Dawud no 3462, Ahmad 2/28 & 42 dan Thabrani no 13582 & 13585).
  1. Kondisi Ad-Dakhan.
Dari Hudzaifah bin Yaman radhiyallahu’anhu berkata:”Manusia bertanya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tentang kebaikan, sedang aku bertanya kepada beliau tentang keburukan karena khawatir jangan-jangan menimpaku. Maka aku bertanya;” Wahai Rasulullah, sebelumnya kita berada di zaman Jahiliyah dan keburukan, kemudian Allah mendatangkan kebaikan ini. Apakah setelah ini ada keburukan?” Beliau bersabda, “Ya, akan tetapi di dalamnya ada dakhan”. Aku bertanya, “Apakah dakhan itu? Beliau menjawab, “Suatu kaum yang menggunakan sunnah selain dengan sunnahku dan member petunjuk dengan selain petunjukku. Jika engkau menemui mereka maka ingkarilah”. Aku bertanya, “Apakah setelah kebaikan itu ada keburukan? Beliau bersabda,” Ya, dai-dai yang mengajak ke pintu jahanam , barangsiapa yang mengijabahinya, maka akan dilemparkan ke dalamnya. Aku bertanya,” Wahai Rasulullah, berikan ciri-ciri mereka kepadaku. Beliau bersabda:”Mereka mempunyai kulit seperti kita dan berbahasa dengan bahasa kita”. Aku bertanya,” Apa yang engkau perintahkan kepadaku jika aku menemuinya? Beliau bersabda:”Berpegang teguhlah pada jama’ah muslimin dan imamnya”. Aku bertanya, “Bagaimana jika tidak ada jamaah maupun imamnya?” Beliau bersabda :” Hindarilah semua firqah itu, walaupun dengan menggigit pokok pohon hingga maut menjemputmu sedangkan engkau dalam keadaan seperti itu”. (HR. Bukhari 3338,6557. Muslim 3434).
  1. Kondisi “ Sanawaatun Khodda’ah”.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu berkata:” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:”Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh tipu daya, di masa itu para pendusta dibenarkan omonganya sedangkan orang-orang yang jujur didustakan, di masa itu para penghianat dipercaya sedangkan orang yang terpercaya justru tidak dipercaya, dan pada masa itu muncul ruwaibidhah, ditanyakan kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam apa ruwaibidhah? Rasul menjawab:” Seorang yang bodoh yang dipercaya berbicara/mengurusi tentang masalah rakyat/public”. (HR. Imam Ahmad no 7571, Ibnu Majah 4026. Hadits ini shahih).
  1. Kondisi Al Iftiraq dan Al Ikhtilaf.
Diriwayatkan dari Irbadh bin Sariyah radhiyallahu’anhu, dimana beliau berkata:”Suatu hari setelah shalat subuh, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menasehati kami dengan satu nasehat yang begitu mendalam, hingga air mata kami pun mengalir dan hati-hati pun bergetar. Berkatalah seseorang:” Sungguh nasehat ini adalah nasehat orang yang mau berpisah. Lalu apa yang engkau pesankan kepada kami wahai Rasulullah?” Beliau shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:”Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, untuk mendengar dan taat kepada pemimpin walaupun yang memimpin kalian itu seorang budak Habasyi (Ethiopia). Karena sesungguhnya siapa diantara kalian yang nantinya masih hidup, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Dan hati-hatilah kalin dari perkara yang diada-adakan dalam agama, karena perkara tersebut sesat. Siapa di antara kalian yang mendapatkan keadaan tersebut maka wajib atasnya berpegang dengan sunnahku dan sunnah para khalifah yng terbimbing dan mendapatkan petunjuk. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham kalian (pegang erat-erat jangan sampai lepas)”.(HR. Tirmidzi no 2816 dn selainnya. Dishahihkan Asy-Syaikh Al-Albani dalam shahih Sunan At-Tirmidzi 2/2157).
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata :”Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:”Yahudi terpecah menjadi 71 atau 72 golongan, Nashrani terpecah menjadi 71 atau 72 golongan dan umatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan”. (HR. Abu Dawud no 3980, At-Tirmidzi no 2778 dn selain keduannya. Dan hadits ini shahih).
Dari hadist-hadits diatas kita dapat mengambil faedah yang banyak, yang dapat membantu kita untuk keluar dari keterpurukan ini, diantaranya :
  1. Hendaknya kita beragama ini dengan ilmu bukan dengan kebodohan atau mengikuti kebiasaan nenek moyang semata. Sedangkan ilmu itu ada pada Al Qur’an dan As-Sunnah serta pemahaman para salaful ummah.
  2. Memahami dalil-dalil dari Al Qur’an dan As-Sunnah dengan metode (manhaj) salaful ummah dari para shahabat, tabi’in, dan tabiut tabi’in.
  3. Beragama dengan wahyu Al Qur’an dan As-Sunnah bukan dengan akal atau perasaan semata, yaitu dengan mendahulukan wahyu dari akal atau perasaan.
  4. Menolak setiap perkataan dari siapa saja yang menyalahi wahyu Al Kitab dan As-Sunnah, sebagaimana yang telah diwasiatkan oleh para imam ahlus sunnah wal jama’ah.
  5. Tidak mengambil dari seseorang siapapun dia untuk diikuti sepanjang hayat kehidupan kegamaanya kecuali kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  6. Tidak mengikuti dan masuk ke dalam satu kelompok dari kelompok-kelompok yang ada di dalam Islam kecuali kelompok yang mengikuti manhaj (metode) para shahabat di dalam melaksanakan Islam ini secara ilmu, amal dan dakwah.
  7. Mempelajari, mengamalkan dan mendakwahkan Islam secara kaffah (menyeluruh) dari pondasinya (asas) sampai kepada cabang-cabangnya, dengan ilmu, keyakinan dan amal.
  8. Dalam dakwah kita memulai dengan sesuatu yang paling penting kemudian yang penting setelahnya. Dalam hal ini dakwah tauhid sebagai prioritas utama, sebagaimana misi dakwah para nabi dan rasul di muka bumi ini. Mereka memulai dakwhnya dengan tauhid dan mengakhirinya dengan tauhid.
Dengan keterangan yang terdapat dalam hadits-hadits tersebut diatas maka hendaklah kita berusaha semampu kita masing-masing untuk bisa merelisasikan ajaran Islam ini pada diri-diri kita dan berdoa kepada Allah Ta’ala agar diberi keistiqomahan untuk berpegang teguh diatas agama Islam ini. Wahai yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hati-hati kami di atas agama-Mu”. Wallahu a’lam bi shawaab. Shallallahu ‘ala Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa man tabi’ahum ila yaumid diin. (Diringkas dari Al masaail jilid 5. Abdul Hakim. Darus Sunnah cet ke 2 tahun 2007 dan makalah “Mengapa memilih manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah? Oleh Ustadz Mahful Safarudin, Lc)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Free Earth Cursors at www.totallyfreecursors.com