AKTA NOTARIS: Nomor 08, Tanggal 27 November 2012 RA.CHANDRA DEWI KUSUMAWATI,SH Informasi Pendaftaran Hub.0878 384 63732

Rabu, 07 November 2012

Torbiyatul Aulad



(Pendidikan Terhadap Anak)
Pengembangan Pendidikan di Kelompok Bermain dan  Taman Kanak –Kanak
Alamat: Kopok Kidul,Tawangsari,Pengasih,Kulon Progo,Yogyakarta

Sesungguhnya masa kanak – kanak merupakan masa yang paling cocok, paling panjang dan paling penting bagi seorang pendidik menanamkan prinsip – prinsip yang lurus dan pengarahan yang benar ke dalam jiwa dan perilaku anak – anaknya. Kesempatan untuk itu terbuka  lebar. Mengingat pada masa ini, anak – anak masih memeiliki fitroh yang suci, jiwa yang bersih, bakat yang jernih, dan hati yang belum terkontaminasi debu dosa dan kemaksiatan.
Imam Al Ghozali rahimahullah berkata alam kitab Ihya’ ‘ulumuddin,...”Ketahuilah bahwa mendidik anak  merupakan perkara yang sangat penting. Anak merupakan amanah bagi orang tua. Hatinya yang masih suci merupakan potensi yang berharga...Jika dibiasakan dan diajari kebaikan – kebaikan niscaya ia akan tumbuh baik sehingga ia kelak akan menikmati kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Tetapi jika ia dibiasakan pada kejahatan  dan dibiasakan begitu saja seperti halnya binatang, maka ia akan sengsara dan celaka...”
Kewajiban mendidik anak adalah tanggung jawab setiap bapak. Untuk mendidik anak – anaknya, dengan pendidikan agamanya yang mulia ini, yaitu Al – Islam. Karena sebenar – benarnya orang  berpendidikan ialah mereka yang dididik oleh Al – Qur‘an dan Sunnah Nabi Shallallahu ‘allaihi wa sallam. Pendidikan tersebut bisa diajarkan sendiri secara langsung kepada anak – anaknya, apabila dia banyak mengetahui tentang agamanya yang mulia ini atau dia serahkan kepada ahlinya. Tentu saja pendidikan yang kita maksud adalah pendidikan berdasar Al – Qur‘an dan Hadist atau Sunnah Nabi Shallallohu‘allaihi wa sallam.
Kewajiban mendidik anak dengan pendidikan agama berlangsung terus sepanjang hayat seorang bapak. Dan tidak pernah berhenti kecuali nafasnya telah berhenti. Ini disebabkan karena manusia sangat berhajat dengan ilmu agama melebihi hajatnya kepada makanan dan minuman. Kebutuhan manusia terhadap makan dan minum sangat terbatas, rata – rata dalam sehari hanya dua sampai tiga kali. Akan tetapi kebutuhan terhadap ilmu sebanyak bilangan nafasnya.
Oleh karena itu apabila seorang bapak hanya menjejali anak – anaknya kebutuhan makanan dan minuman saja tanpa memberikan pengetahuan agama yang cukup, maka pada hakekatnya sang bapak telah membunuh anak – anaknya dengan cara mencekiknya, sehingga sang anakya mati  karena kehabisan nafas. Nafas mereka yang hakiki telah berhenti sebelum nafasnya yang lahir terhenti. Anak – anak itu akan menjadi bangkai – bangkai yang berjalan di muka bumi ini, sebelum mereka menjadi bangkai yang sebenarnya. Karena hakekat orang yang hidup hatinya sebagaimana Firman Allah Subhanahu  Wa Ta’alla dalam QS AL – Anfal  ayat 24
Artinya: ”Wahai orang – orang yang beriman ijabahkanlah bagi Allah dan bagi Rasul apabila (Rasul) memanggil kamu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu”.
Allah ‘Azza Wa Jalla juga memerintahkan kepada setiap bapak dan suami yang beriman, di dalam QS : AT – Tahrim : 6
Artinya : “Wahai orang – orang yang beriman , jagalah dirimu dan ahlimu ( Istri dan anak – anakmu ) dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu...”
Ayat yang mulia ini menjadi dasar pendidikan di dalam keluarga orang – orang yang beriman. Wajib hukumnya bagi setiap bapak dan suami memelihara dan menjaga istri – istri dan anak – anaknya dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu. Pemeliharaan di atas tidak mungkin di laksanakan oleh seorang bapak atau suami kecuali dengan ilmu, kemudian mengamalkan dan mendakwahkan kepada anggota keluarganya.
Seorang bapak atau suami hendaknya di dalam mendidik anak – anaknya mencontoh Rasulullah Shallallahu‘alaihi wasallam. Karena diri Rasulullah ada contoh yang paling baik sebagaimana FirmanNya  di dalam QS AL Ahzab ayat 21 .
Artinya: ”Sungguh ada bagi kamu , pada diri Rasulullah Uswah yang baik bagi orang yang yakin akan berjumpa Allah dan (yakin) akan hari akhir dan banyak mengingat Allah.”
Keterangan : Uswah ialah yang diikuti perkataan dan perbuatannya dalam segala keadaan.
Bahwa Rasulullah Shallallahu‘alaihi wa sallam merupakan uswah bagi orang – orang yang beriman. Dan salah satu uswah beliau adalah bagaimana cara mendidik anak di dalam Islam.
Maka ada dasar yang sangat penting sekali untuk diketahui dalam dunia pendidikan anak, yaitu menurut Al Qur’an dan Sunnah Nabi Shallallahu‘allaihi wa sallam. Pendidikan beliau Shallallahu ‘allaihi wasallam menjadi manusia sesuai dengan kehendak Allah menciptakan manusia yaitu beribadah kepada Allah Ta’alla .
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan agar supaya mereka beribadah kepada Ku” QS Addariyat 56 .
Ibadah ialah : Suatu nama yang mencakup sesuatu yang Allah cintai dan Allah ridhoi dari segala perkataan, yang batin maupun yang dzahir.
Adapun pendidikan beliau secara garis besarnya meliputi pendidikan Islam secara menyeluruh seperti : Aqidah, Ibadah, Adab/Akhlak dan lain sebagainya.
Kapankah waktunya pendidikan bagi anak di mulai?
Pendidikan anak dibagi menjadi dua tahapan.
1.      Sebelum tamziz  yaitu dari lahir sampai usia 5 tahun sempurnanya pada usia 7 tahun.
2.      Sesudah tamziz yaitu usia tamziz sampai baligh.
Pendidikan anak – anak sebelum dan sesudah tamziz yang terbaik adalah dengan as sima’ wa nadzor  ( mendengar dan menlihat ) kepada sesuatu yang baik dan yang terbaik menurut agama bukan menurut akal fikiran dan adat – adat manusia yang menyalahi agama yang mulia ini.
Pendidikan dengan jalan mendengar  dan melihat akan memberi bekas yang dalam sekali di hati dan fikiran anak tersebut. Karena pada usia diatas rekaman seorang anak terhadap sesuatu yang dia dengar dan dia lihat sangat kuat sekali. Yang kemudian dia inhat – ingat dan diulang – ulang dan akhirnya dia menyukai dan mencintai kemudian dia mencontohnya. Dengan hal tersebut tidak sedikit anak – anak usia tamziz telah hafal Al – Qur’an sebanyak enam ribu ayat lebih. Sebaliknya pada zaman kita hidup sekarang ini tidak sedikit anak – anak yang menghafal dan mencontoh berbagai macam kemaksiatan hampir menyamai orang – orang dewasa. Mengapa demikian?
Jawabnya, itulah yang biasa mereka dengar dan mereka lihat di rumah – rumah mereka dan di luar rumah dalam kehidupan mereka sehari – hari pada usia – usia diatas.
Barangkali inilah hikmah yang dalam kenapa anak – anak kecil di zaman Nabi Shallallahu ‘allaihi wa sallam hadir di majelis – majelis beliau, sholat berjamaah , sholat Ied, sholat Jenazah, menunaikan ibadah haji, Shyam di bulan Ramadhan dan lain sebagainya.
Inilah sekelumat dasar – dasar pendidikan yang di kembangkan di Permata Islam. Semoga dengan hal ini Permata Islam dapat menanamkan keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah kepada anak – anak usia pra sekolah dalam berdaya pikir, berdaya cipta, bahasa, keterampilan serta berinteraksi sosial dalam mengamalkan nilai – nilai keIslaman yang benar.


Kamidi bin Karto Utomo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Free Earth Cursors at www.totallyfreecursors.com